Saat pertama kali belajar membuat iklan digital, saya sering mengalami masalah yang sama: copy yang sudah dirangkai sedemikian rupa ternyata terlalu panjang ketika dimasukkan ke platform iklan. Google Ads hanya memperbolehkan 30 karakter untuk headline, Meta Ads punya batas yang berbeda, sementara Twitter/X membatasi jumlah karakter secara ketat. Akhirnya, saya harus mengedit ulang berkali-kali hanya untuk menyesuaikan batas maksimalnya.
Pengalaman itulah yang melahirkan Character Limit Enforcement, sebuah alat yang membantu memastikan teks Anda tetap berada dalam batas karakter yang ditentukan oleh berbagai platform periklanan dan media sosial. Tool ini sangat bermanfaat bagi copywriter, marketer, content creator, praktisi SEO hingga pemilik bisnis yang ingin membuat teks iklan yang efektif, bersih, dan tidak berisiko ditolak karena panjangnya melebihi aturan.
Dengan alat ini, Anda dapat menulis atau menempelkan teks ke dalam kolom input, lalu memilih jenis batas karakter sesuai platform. Sistem akan langsung menghitung jumlah karakter secara real-time dan menandai jika teks Anda melebihi batas maksimal. Tidak perlu lagi hitung manual atau menebak-nebak apakah tulisan Anda akan diterima oleh Google Ads, Meta Ads, Twitter/X, LinkedIn, maupun platform lainnya.
Fungsinya bukan hanya menghitung, tetapi juga membantu Anda menciptakan konten yang lebih presisi. Bagi copywriter atau jasa penulis artikel SEO di bali, ketelitian seperti ini sangat penting, karena satu karakter saja bisa membuat iklan ditolak atau performanya menurun. Sementara untuk bisnis, konsistensi dan kepatuhan terhadap standar platform akan membuat proses kampanye berjalan jauh lebih lancar.
Dirancang dengan tampilan modern, responsif, dan mudah digunakan, Character Limit Enforcement cocok digunakan baik di perangkat desktop maupun mobile. Semua fitur dapat digunakan secara gratis tanpa login, sehingga Anda bisa langsung memulai dan fokus pada pembuatan konten terbaik.